Tampilkan postingan dengan label Sosial Media. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosial Media. Tampilkan semua postingan

Begini tanggapan Pendiri Telegram Soal Pemblokiran di Indonesia

Pavel Durov (Pendiri Telegram) Mulai angkat bicara mengenai pemblokiran layanan sosmednya di indonesia. Seperti yang telah kita ketahui, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengajukan kepada pemerintah perihal pemblokiran dan penutupan akses terhadap telegram.org.

Menurut menkominfo, pemblokiran telegram dilakukan karena banyak tersebar berita yang berbau radikalisme, terorisme, penebar kebencian, cara merakit bom, gambar yang tak pantas, cara melakukan penyerangan, dll yang merugikan dan pastinya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Tindakan Menkominfo terhadap aksi pemblokiran Telegram mendapat kritik negatif, terutama oleh para pengguna telegram di Indonesia. Mereka melampiaskan kekesalan mereka di media sosial, salah satunya yaitu twitter.

Salah seorang pengguna twitter dengan akun @auliafaizahr berinisiatif untuk bertanya kepada pendiri telegram Pavel Durov mengenai pemblokiran ini, lalu dijawab Oleh Durof.
Isi Chat @auliafaizahr dengan @durov

Durov merasa heran atas pemblokiran yang menimpa di indonesia. Dirinya heran karena merasa tidak pernah dihubungi ataupun menerima komplain dari pihak pemerintah indonesia. Ia pun berjanji akan memeriksa kasus ini lebih lanjut.




Facebook akan sediakan Tools Baru untuk mengatasi berita Hoax

Semakin maraknya berita Hoax (Palsu/Bohong) yang beredar di dunia maya menjadi masalah penting bagi para pengguna sosial media terutama Facebook. Sosial Media dengan pengguna bulanan terbanyak di dunia ini banyak mendapat kritikan lantaran banyaknya berita Hoax yang tersebar di sosial media tersebut. Baru-baru ini, dikabarkan Facebook akan sediakan sebuah Tools yang berfungsi untuk mengatasi berita-berita Hoax tersebut.


Pihak Facebook dari Amerika Serikat memberitahukan tantang akan dibuatnya tools tersebut dikarenakan sebelum itu, facebook diduga banyak menyebarkan berita hoax pada saat pemilihan presiden Amerika Serikat yang menyebabkan kalahnya Hillary Clinton. Menanggapi kritik tersebut, CEO Facebook, Mark Zuckerberg membantah bahwa bukan facebook penyebabnya. Mark mengklaim bahwa berita yang ada di facebook 99% asli berdasarkan fakta.

Tools baru dari facebook ini, nantinya akan menjadi penyaring untuk mencegah beredarnya berita bohong yang beredar di halaman facebook.

Selain itu, tools baru dari facebook ini juga akan bekerja sama dengan Snopes, ABC News, dan Associated Press. Kerjasama tersebut bertujuan agar nantinya berita yang akan muncul di laman facebook akan disaring terlebih dahulu guna menimalisir adanya berita Hoax.

Banyaknya Berita Hoax yang muncul di halaman facebook menjadi salah satu penyebab kekacauan di dunia maya. Biasanya para penyebar berita hoax bertujuan untuk mencari keuntungan, adu domba, politik ( Seperti kasus pemilihan presiden AS ) dan lain-lain yang pastinya merugikan orang lain. Sudah sepantasnya kita semua teliti dalam membaca sebuah berita/ informasi di sosial media. Karena semuanya belum pasti kebenarannya.